Kamis, 09 April 2015

Mortal Painting

Malam semakin larut diselimuti kenangan yang hampir musnah.Sesaat lamunan ini terasa indah, ketika ku tuangkan dalam sketsa seraut wajah.

Setiap goresan warna di dalamnya memiliki sebuah rasa. Dan semua raga yang terlukis terasa bernyawa meski telah tiada.
Apa kabarnya mimpiku yang tak terjamah,
Setiap detik ku sampaikan do’a dalam peristirahatanmu yang lelap.
Kita hampir saja membuat ilusi menjadi sejarah, hingga sayapmu terluka dan patah.
Sekejap lukisan ini seolah bercerita..
Bahwa kita pernah mengembara melintasi lembah mimpi, merengguk manisnya cinta duniawi, namun kini tinggal belulang membujur kaku.
Percayakah seandainya ada seseorang yang mencintai kekasihnya yang tunawicara, dimimpi mereka bertemu dan berkata-kata. Atau sepasang kekasih yang lumpuh, dalam dimensi lain mereka saling berlari-lari tanpa cemas.
Itulah misteri cinta,
Cinta tak dapat diterjemahkan dengan kata-kata atau dilihat oleh kasat mata,
Ia hanya dapat diartikan melalui perasaan..
Dan kau adalah teka-teki hidup yang tertuang dalam goresan pena
Beristirahatlah,
Jiwamu selalu hidup dalam telaga kasih.
**
I.S

Tidak ada komentar:

Posting Komentar